Tingkatkan Kemampuan Menulis Siaran Pers dan Pembuatan Konten Media Sosial, Balai Gakkum LHK Sulawesi Gelar Bimtek

    Tingkatkan Kemampuan Menulis Siaran Pers dan Pembuatan Konten Media Sosial, Balai Gakkum  LHK Sulawesi Gelar Bimtek

    MAKASSAR - Sebagai langkah antisipasi terhadap dinamika media sosial kian masif dan pentingnya memahami dunia siaran pers dan konten media sosial lingkup Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan-KLHK. 

    Sehubungan hal tersebut tim Sekretariat Direktorat Jenderal PHLHK-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar Bimbingan Teknis Pembuatan Siaran Pers dan Pembuatan Konten Media. 

    Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Muhammad Nur Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sulawesi - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, beralamat di Jalan Batara Bira Baddoka, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Kamis, 3 Agustus 2023 yang diikuti perwakilan Seksi I Makassar, Seksi II Palu dan Seksi III Manado pada Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi. 

    Bimbingan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ASN Lingkup Ditjen Penegakan Hukum LHK pada umumnya, terkhusus tim Media Sosial Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi dalam menulis siaran pers, serta pembuatan konten media. 

    Dimas Yudha Baskara selaku pengantar kegiatan bimbingan teknis menjelaskan, bahwa bimbingan teknis pembuatan siaran pers dan pembuatan konten media sosial ini untuk lebih meningkatkan peran serta produktivitas Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi dalam pembuatan siaran pers dan konten media sosial, seperti instagram, facebook, youtube, tiktok. 

    "Intinya, dihaparapkan teman-teman pengelola Media Sosial di Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi ini lebih produktif menyampaikan kerja-kerja Gakkum KLHK kepada masyarakat dengan cara yang lebih menarik, " sebut Dimas. 

    Menurutnya selama ini tim media sosial Gakkum Sulawesi sudah berjalan, namun belum optimal, kedepannya diharapkan untuk ditingkatkan lagi, agar masyarakat lebih tahu kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi. 

    Dimas menambahkan bahwa tim medsos sebagai punggawa yang memegang peranan penting dalam penyebaran informasi kepada masyarakat, sebagai bentuk upaya keterbukaan informasi publik khususnya di Sulawesi Selatan. 

    Dimas berharap agar Tim Medsos Gakkum LHK Wilayah Sulawesi lebih produktif dalam mengeluarkan kreativitasnya, menuangkan kegiatan-kegiatan di bidang penegakkan hukum lingkungan hidup dan kehutanan di Sulawesi. Selain berpengaruh terhadap nilai-nilai kinerja Gakkum terhadap masyarakat juga dapat meningkatkan nilai kemampuan individu dari masing-masing pengelola Media Sosial itu sendiri. 

    Ia menambahkan dengan menulis akan mengasah kemampuan, mengasah naluri dalam menuangkan kegiatan-kegiatan melalui medsos, karena kedepannya memang kemampuan menulis merupakan dinamika sebagai persyaratan dalam sebuah seleksi, sebagai contoh proses open biding pimpinan dalam merit sistem, salah satu penilaiannya berdasarkan kemampuan menulis Policy Brief, begitupun tahapan seleksi untuk mendapatkan beasiswa salah satu persaratannya dinilai dari sebuah karya tulis, selain itu sebagai bukti kemampuan menulis menjadi sangat penting dimiliki seseorang dapat dilihat dari sarat kelulusan perguruan tinggi dari jenjang S1 sampai dengan S3, mahasiswa diwajibkan melakukan penulisan skripsi, tesis maupun disertasi sebagai sarat ketulusan. 

    “Melalui menulis dapat mengasah kemampuan diri sendiri juga, kami berharap seluruh peserta dapat lebih aktif dalam mengeksplore kreativitas menulis sebagai bahan dalam pembuatan konten media sosial di Balai Gakkum KLHK Wilayah Sulawesi, " ujar Dimas. 

    Selanjutnya Imam Agi Pratama menyampaikan materi penulisan siaran pers menuturkan, setelah melihat tim medsos Gakkum LHK Sulawesi, dirinya mengatakan bahwa tim medsosnya sudah aktif, cuma masih banyak yang harus diperbaiki lagi, karena standar jurnalistik itu harus melihat pola pikir dan menyamakan persepsi dengan Dirjen Gakkum, supaya satu visi. 

    Ketika disinggung kaedah-kaedah yang harus dipenuhi dalam penulisan siaran pers, dari catatan Imam Agi, pembuatan judul harus menarik, dari judul saja orang bisa melihat kontennya seperti apa. 

    Menurutnya, teknik penulisan harus sesuai kaedah-kaedah jurnalistik  menggunakan rumus piramida terbalik. Kemudian perbanyak literasi, membaca media masa, harus sering melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biar tahu pemilihan diksi-diksinya untuk penulisan siaran pers itu sendiri. 

    "Pesan untuk pimpinan agar lebih concern ke media sosialnya, termasuk di dalamnya itu ada siaran pers, karena kedepannya digitalisasi itu penting. Untuk sekarang ini eranya sudah digital, " ungkap Imam Agi. 

    Lanjut dia, concern pimpinan untuk memperbanyak personil terkait media sosial dan siaran persnya. "Kalau sudah ada orangnya, terus ditingkatkan lagi kapasitas pengelola medsosnya termasuk di dalamnya siaran pers, kemudian sarana dan prasaranya. Kita tidak bisa kerja kalau sarana dan prasaranya tidak mendukung, " tukas Imam menyudahi. 

    Senada dengan dua pemapar sebelumnya, Muhammad Musa yang sering disapa Musa menyampaikan materi pembuatan konten media sosial ini menerangkan, bahwa pembuatan konten media sosial merubah siaran pers berupa narasi menjadi gambar maupun foto yang telah diolah agar lebih menarik untuk disajikan kepada masyarakat luas khususnya penikmat media sosial. 

    Selain itu untuk mengikuti trend dan perkembangan media sosial juga, karena dengan begitu akan menaikkan engagement, maka insight akan ikut naik, karena memang tujuan penyebaran informasinya, agar masyarakat tertarik berkunjung ke medsos kita. 

    Engagement sendiri merupakan interaksi antara pengguna dengan konten yang di-posting oleh sebuah merek atau akun media sosial. Makin tinggi tingkat engagement, makin besar pula kemungkinan konten tersebut akan menjadi viral dan menjangkau lebih banyak orang. 

    "Kalau konten medsosnya tidak menarik, bagaimana masyarakat mau tertarik buat mengunjungi medsos kita. Intinya medsos lebih menarik dari pada siaran pers, meskipun kedua-duanya sama-sama penting, " tutup Musa. 

    Praktek membuat siaran pers dan konten media sosial mengakhiri kegian bimbingan teknis pembuatan siaran pers dan pembuatan konten media.

    siaran pers media sosial
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Rangkaian Peringatan HKG PKK Provinsi Sulsel...

    Artikel Berikutnya

    Wakil Walikota dan Ketua TP PKK Makassar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Kapolres Pelabuhan Makassar Pimpin Sertijab dan Kenal Pamit Pejabat Utama, Momen Penuh Harapan dan Semangat Baru
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Inovasi KANDAYYA dan WIN DIESEL Semen Tonasa Bersinar di Panggung Internasional
    Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah

    Ikuti Kami